Belakangan ini, pemain Manchester United Alessandro Garneiro mendapat kritik dan teguran dari pelatih Erik ten Hag atas perilakunya di media sosial yang tidak pantas.
Dilaporkan, dalam pertandingan Manchester United yang berakhir imbang 2-2 melawan Bournemouth, performa Garneiro di babak pertama buruk sehingga diganti oleh Ten Hag pada jeda. Setelahnya, pemain asal Argentina ini memberikan likes pada beberapa cuitan yang mengkritik keputusan Ten Hag untuk menggantikannya.
Salah satu cuitan menyebut: “Ten Hag menyalahkan Garneiro secara diam-diam di konferensi pers pasca-pertandingan… Ini bukan tindakan yang baik, menyalahkan seorang pemuda 19 tahun yang tampil apik sepanjang musim ini untuk timnya. Namun jelas, ia takut menyinggung pemain yang gajinya lebih tinggi.”
Cuitan lain secara terang-terangan menyatakan, “Garneiro memang tampil buruk di babak pertama, tapi diganti di jeda dan disalahkan, itu lelucon.”
Garneiro kemudian segera menghapus likes-nya pada cuitan-cuitan tersebut, dan sumber internal klub menyatakan hal itu sudah menunjukkan penyesalannya, dan klub telah menangani masalah ini secara internal.
Pelajaran dari Kasus Sebelumnya
Ini bukan insiden pertama pemain Manchester United terlibat kontroversi di media sosial. Pada September tahun lalu, Jadon Sancho mem-posting di X (dulu Twitter) bahwa dirinya menjadi “kambing hitam”, dan menyatakan “Saya tidak akan membiarkan seseorang mengatakan sesuatu yang benar-benar tidak benar” – yang ditafsirkan sebagai menyalahkan Ten Hag atas alasan mengapa ia tidak masuk starting XI.
Hasilnya, Sancho berusia 24 tahun dicoret dari starting XI, hingga dipinjamkan ke Borussia Dortmund pada Januari lalu.
Pelajaran bagi Pemain
Tidak diragukan lagi, ucapan dan perilaku pemain di media sosial akan berdampak negatif pada kohesi dan semangut juang tim. Insiden Sancho tahun lalu sudah membunyikan alarm bagi pemain Manchester United, dan kasus Garneiro sekali lagi mengingatkan pemain untuk lebih berhati-hati menggunakan media sosial, menjaga citra baik tim.
Penanganan Ten Hag terhadap Garneiro juga sepenuhnya mencerminkan kewibawaan dan kemampuan pengambilan keputusannya. Sebagai pemimpin yang baik, Ten Hag jelas tahu bagaimana mengendalikan pemain, menjaga disiplin dan persatuan tim.
Diyakini melalui insiden ini, Garneiro dapat mengambil pelajaran, menyikapi karir profesionalnya dengan sikap lebih positif untuk Manchester United. Sekaligus menjadi cermin bagi pemain lain untuk direnungkan streaming manchester united twitter.